Sebelumnya saya mengucapkan selamat berpuasa buat teman-teman yang menjalani ibadah puasa.
Saya dulunya memandang bahwa puasa itu adalah untuk kebutuhan pribadi saja atau kalau ada sesuatu pergumulan pribadi secara khusus. Minggu pagi saya membaca suatu bagian yang menarik dan menggugah hati saya, demikian:
"Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! (Yesaya 58:6-7).
Kenyataannya puasa juga mengandung fungsi sosial dan bukan hanya untuk kepentingan pribadi. Bahkan puasa ini dikaitkan dengan pembebasan dan kemerdekaan. Kalau melihat konteks pada saat ini yaitu bulan kemerdekaan, sangat pas sekali. Puasa yang dimulai di bulan Agustus yang juga merupakan bulan kemerdekaan ini memiliki muatan makna yang lebih khusus dan lebih dalam.
Pertama, puasa adalah membebaskan diri dari hawa nafsu dan kelaliman. Manusia cenderung diperbudak oleh keinginan daging dan hawa nafsu. Kecenderungan manusia yang sudah berdosa membuat manusia semakin terbelenggu oleh kejahatan. Tantangan kita adalah bagaimana membebaskan diri dari hawa nafsu yang mengikta kita, melepaskan diri dari daya tarik duniawi, dari belenggu duniawi yang memperbudak manusia. Godaan dan pencobaan sangat besar sekali karena itu puasa tentunya dengan keyakinan yang sungguh akan memperkuat sendi-sendi pertahanan iman agar tidak gambang jebol dan bobol oleh godaan Setan dan pencobaan duniawi.
Berpuasa juga mengandung makna meretas kelaliman yang ada di tengah-tengah masyarakat dan bangsa kita. Membuka belenggu-belenggu kelaliman adalah membongkar segala ketidakadilan, segala kejahatan dan berbagai bentukyang yang sudah membudaya atau di Negara kita. Meretas kelaliman mencakup memberantas kejahatan baik dalam bentuk budaya kekerasan dan mafia kejahatan yang secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi terus beroperasi dan menjadi momok yang menakutkan rakyat. Meretas kelaliman juga berarti meretas segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme dengan penanganan yang tegas, adil dan tuntas...
Puasa mengandung arti memperjuangkan nasib dan hak-hak wong cilik, rakyat kecil yang tertindas dan tidak mampu menyuarakan diri mereka karena ditekan dan tertekan. Puasa membantu meringankan beban orang lain, menanggung beban penderitaan sesame. Puasa melihat ke bawah dan dan mengulurkan tangan serta merendahkan diri untuk meraih dan mengangkat orang yang tertindas. Puasa adalah melihat dengan mata hati dan menjangkau rakyat yang kerap tergusur dan terbuang dan memperhatikan kondisi dan kesulitan rakyat yang terpinggirkan yang selama ini tidak pernah diperhatikan keberadaan dan kelangsungan hidup mereka.
Puasa artinya ikut menunjukkan solidaritas, merasakan apa yang dirasakan orang lain yang berada dalam kemiskinan dan kesulitan. Ikut merasakan raa lapar, ikut merasakan lrasa haus. Dengan kata lain ikut bersimpati dan berempati dengan mereka. Solidaritas menjadi perekat dan pemersatu hati dan jiwa insan tidak hanya dalam ruang lingkup keyakinan yang homogen tetapi juga heterogen Dengan adanya solidaritas, maka kita bisa memandang melampaui batas-batas suka, ras dan agama.
Puasa juga mengandung arti meretas kemiskinan dan kesulitan, menjangkau orang-orang yang berkekurangan. Tidak cukup dengan simpati dan empati tapi kita juga mau melayani, berkorban bagi mereka. Negara kita masih belum mengentaskan kemiskinan sejak dari zaman orde Baru. Orangt-orang yang dikategorikan miskin dan berada di bawah garis kemiskinan masih terus ada . Bangak keluarga yang miskin memiliki anak yang tumbuh degan kondisi gizi buruk dan perkembangan yang amat memperihatinkan. Saya percaya Tuhan juga mengijinkan hal ini terjadi agar kita bisa melayani dan menjangkau mereka.
Kemenangan dalam berpuasa akan menjadi lebih bermakna dengan kemenangan dalam melawan kelaliman, kemiskinan dan berbagai masalah yang menimpa bangsa ini.
Janji Tuhan bagi orang yang berpuasa seperti ini : "Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu." (Yesaya 58:8). Amin
Hikmah Puasa di bulan Kemerdekaan
Lainnya dari Inspirational , Renungan

Diposting oleh
Admin

Langganan:
Posting Komentar (Atom)